Sumpah Pemuda versi orisinal:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, Bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Begitulah bunyi ikrar
pemuda yang dikumandangkan
tepat 85 tahun silam, ikrar yang dikumandangkan di Gedung Katholieke Jongenlien Bond (KJB), Waterlooplein (
Sekarang Lapangan Banteng) pada tanggal 28 Oktober 1928. Rumusan ikrar sumpah pemuda itu ditulis sendiri di secarik
kertas oleh Bung Mohammad Yamin. Bung Yamin adalah seorang anggota
senior dari Jong Sumatranen Bond atau Ikatan Pemuda Sumatera. Sumpah Pemuda terlahir dari hasil rumusan Kongres Pemuda Kedua yang diadakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia.
Sumpah setia sebagai
bukti nasionalisme dan patriotisme para pemuda dari berbagai daerah dan
berbagai suku, semuanya membaur menjadi satu atas nama Bangsa Indonesia. Ya, Bangsa
dengan kekayaan sumberdaya alamnya yang melimpah namun miskin sumberdaya
manusianya. Setidaknya kalimat itulah yang sering terucap dari berbagai
kalangan dan berbagai strata sosial. Betapa menyedihkannya Bangsa ini.
Stop, sampai disitu
saja, saya tidak akan membahas tentang SDA dan SDM Bangsa Indonesia. Semuanya bisa
dirubah asalkan pemuda Indonesia mau menghargai jasa-jasa pahlawan kita, bisa
belajar dari peristiwa sejarah, memetik hikmahnya untuk kemudian berubah dari
keterpurukan. Semuanya mungkin terjadi.
Sedikit bercerita Bangsa
ini tidak merdeka dengan sendirinya. Jangan percaya dengan cerita-cerita sesat
yang mengatakan Bangsa ini merdeka dari hadiah Jepang. Bangsa ini merdeka
dengan perjuangan dan tumpah darah. Berapa banyak nyawa melayang dan gugur di
medan perang?. MERAH PUTIH bisa berkibar dengan gagah tidak terlepas dari
perjuangan pemuda-pemuda pemberani Indonesia. Dulu boro-boro bisa mengibarkan
MERAH PUTIH, berani mengerek saja pasti sudah terkena tembakan para penjajah.
Doorrr!!!
Sekarang saja kita baru
merasakan enaknya merdeka, makan bisa seenaknya, berbuat apapun tanpa ada
ancaman dari penjajah. Jadi jangan pernah sia-sia kan perjuangan dan cita-cita kakek-nenek
kita yang telah gugur di medan perang demi membangun Bangsa ini.
Ayo pemuda Indonesia
Bangkitlah, tunjukan tajimu, bangun semangat jiwa mudamu, tunjukan rasa nasionalismemu. Setidaknya dengan
dimulai dari diri sendiri. Tanamkan dalam benak Anda kebanggaan dan kecintaan
pada Bangsa Indonesia. Jangan pernah sekalipun menghianati Bangsa ini karena
disinilah kita lahir, disinilah darah kita tumpah, disinilah kita minum,
disinilah kita berpijak. Disinilah tanah air kita. Tanah air Indonesia.
HIDUP INDONESIA!!! MERDEKA!!!
0 komentar:
Posting Komentar