image1 image2 image3

WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M A DREAMER

Laporan Praktikum mitosis dan Meiosis


LAPORAN PRAKTIKUM
GENETIKA TUMBUHAN

ACARA I
PENGAMATAN KROMOSOM


















Oleh:
                                                Nama                 :                                               
                                                Nim                    :
                                                Rombongan       : II







DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
LABORATORIUM GENETIKA
PURWOKERTO
2008




ACARA I

·   Judul Acara                                      : Pengamatan Kromosom.
·   Hari, Tanggal Prak.                          : Minggu, 30 November 2008
·   Nama Praktikan                               : Lucy D. Susanty
·   Rombongan                                      : II
·   Asisten Jaga                                     : Anthika Paramita
·   Nama Lab./Fakultas/Universitas      : Genetika/Pertanian/Jenderal Soedirman























I.      PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Teori sel menyatakan bahwa setiap sel penyusun makhluk hidup berasal dari sel sebelumnya. Proses terjadinya sel baru dari sel induknya disebut dengan pembelahan sel, yang berdasarkan beberapa perbedaan pokoknya dikelompokkan menjadi mitosis dan meiosis.
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak dengan komponen yang sama dan identik dengan komponen induknya.
Pada saat sel aktif membelah, kromosom akan relative mudah diamati dengan hanya memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana.
Bahan standar yang biasa digunakan dalam pengamatan mitosis adalah sel-sel ujung bawang merah (Allium ascalonicum), sedangkan untuk pengamatan meiosis seringkali digunakan kotak sari atau bakal biji tanaman Lily. Kelebihan dari bahan-bahan tersebut adalah selain komposisi dinding selnya yang tersusun atas lapisan senyawa-senyawa yang relatif mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna juga jumlah kromosomnya tidak terlalu banyak, sehingga pengamatan terhadap masing-masing fase yang sedang berlangsung relatif mudah dilakukan.
Sel merupakan unit terkecil penyusun tubuh makhluk hidup yang dapat mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Perkembangbiakan sel (reproduksi sel) ada dua macam, yaitu secara mitosis dan meiosis. Reproduksi sel merupakan salah satu ciri utama makhluk hidup. Pada makhluk hidup bersel satu atau uniseluler, proses ini bertujuan sama seperti tujuan perkembangbiakan, yaitu menghindari kepunahan. Adapun pada makhluk hidup bersel banyak atau multiseluler, reproduksi sel bertujuan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, pertumbuhan, dan perkembangan sel. Semua aktifitas makhluk hidup termasuk reproduksi sel, selalu membutuhkan energi. Energi ini diperolehdari proses oksidasi zat-zat makanan yang akan menghasilkan adenosin tri-phosphat (ATP). ATP tersebut dihasilkan selama proses glikolisis dan daur krebs.
Setiap organisme berupaya agar jenisnya tetap lestari dengan cara melakukan reproduksi. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar karena ada penambahan jumlah sel di dalam tubuhnya. Sel-sel hasil penambahan tersebut berasal dari reproduksi sel. Sel baru tersebut terbentuk dengan diawali oleh pembelahan inti lebih dahulu yang dapat dilihat dari perubahan kedudukan kromosomnya.




B.     Tujuan
Praktikum pengamatan kromosom bertujuan agar praktikan dapat mengamati dan memahami fase-fase pembelahan mitosis.



















 II.      TINAJUAN PUSTAKA

Setiap sel berasal dari sel sebelumnya. Proses yang menyangkut terbentuknya sel-sel anak baru dari induknya disebut pembelahan sel. Pada sel-sel jaringan tubuh (sel somatis), suatu sel induk akan membelah menjadi dua sel anak yang komponen-komponennya sama dan identik dengan sel induk, peristiwa pembelahan sel somatis semacam ini disebut sebagai mitosis. Mitosis adalah pembelahan sel dimana berlangsung pembelahan dan pembagian nukleus beserta kromosom-kromosom di dalamnya (Suryo, 1995).
Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut. Proses ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel (sitokinesis). Proses ini mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada hampir semua organisme (Crowder, 1988).
Mitosis berlaku pada pembelahan inti sedangkan pembelahan sitoplasma disebut sitokinesis. Pembelahan inti terdapat pada embrio seluruh jaringan (Yatim,1983).
Semua sel somatik dalam suatu organisme multiselular berasal dari satu sel, yaitu zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis mula-mula membentuk salinan yang sama dari tiap kromosom dan kemudian melalui pembelahan sel induk (asal), mendistribusikan suatu set kromosom yang identik kepada kedua sel anak ( Stansfield, W.D, 1991)
Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen yang berbeda. Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut agar kromosom dapat diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn mitosis adalah sel-sel ujung bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun atas lapisan senyawa-senyawa yang mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna. Pada saat sel aktif membelah, kromosom relatif mudah diamati hanya dengan memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan pewarnaan yang sederhana(Andersoon, 2006).



     III.      ALAT DAN BAHAN

A.    Alat
Dalam praktikum kali ini, alat-alat yang digunakan antara lain :
1.      Pipet tetes,
2.      Pinset,
3.      Cawan Petridis,
4.      Pembakar Bunsen,
5.      Kaca preparat,
6.      Cover glass,
7.      Cutter,
8.      Botol maserasi,
9.      Jarum besi,
10.  Mikroskop,
11.  Becker glss,
12.  Termometer,
13.  Tisu,
14.  Lembar pengamatan, dan
15.  Alat tulis.


B.     Bahan
Dalam praktikum kali ini, bahan-bahan yang digunakan antara lain :
1.      Ujung akar bawang merah,
2.      Larutan 0,02 M-Hydroxychinolin,
3.      Asam asetat 45 %,
4.      Aarutan HCl, dan
5.      Aseto orcein.



 IV.      PROSEDUR KERJA

1.      Bahan dan alat disiapkan.
2.      Ujung akar bawang merah yang masih segar dan lurus dipotong  sepanjang 0,5 sampai 1 cm dengan cutter, dan dimasukkan ke dalam larutan 0,02 M 8-Hydroxychinolin. Kemudian disimpan diruangan gelap selama 1 jam dengan suhu ruang.
3.      Difiksasi ujung akar bawang merah menggunakan larutan 45% asam asetat selama 10 menit pada suhu ruang.
4.      Maserasi ujung akar bawang merah dengan menggunakan larutan asam asetat dan HCl dengan perbandingan 3:1 pada suhu 60oC selama 2 – 3 menit.
5.      Diambil ujung akar bawang merah dengan menggunakan jarum besi. Kemudian meletakkannya di atas gelas preparat dan menghancurkan ujung akar dengan ujung jarum besi, kemudian menetesinya dengan aseto orcein atau aseto carmin (larutan staining).
6.      Menutup dengan gelas penutup (cover glass). Diusahakan agar udara tidak masuk, untuk menghindari timbulnya gelembung-gelembung udara.
7.      Kemudian dibalutnya dengan tissue, selanjutnya squashing dilakukan.
8.      Kertas tissue dibukadan preparat dilewatkan di atas nyala api bunsen sebanyak 3 kali. Kemudian preparat diamati di bawah mikroskop.











 VI.      HASIL PENGMATAN

Nama Preparat : Ujung Akar Bawang Merah (Allium ascalonicum)
                                                                                         





1.      Profase                                                              2.  Telofase awal






 







3.      Metafase                                                           4.  Anafase








 






5.      Telofase akhir                                                     6.  Interfase

Keterangan :
1.      Dinding sel.
2.      Sitoplasma.
3.      Inti sel.
4.      Kromatid.
1.      Profase
Kromosom masih belum terlihat jelas, masih berupa benang-benang gelendong.
2.      Telofase awal
Sel mulai siap membelah menjadi dua sel anakan yang identik.
3.      Metafase
Kromosom terlihat jela, kromosom berada bidang ekuator.
4.      Anafase
Kromosom mulai bergerak dan membelah pada sentromer kemudian bergerak menuju kutub.
5.      Telofase akhir
Sel sudah membelah menjadi dua sel anakan yang identik
6.      Interfase
Sel sudah membelah menjadi dua sel anakan yang identik.


















                   VI.      PEMBAHASAN

Inti sel, di dalamnya terdapat benang-benang kromatin, yaitu benang-benang yang dapat menyerap zat pewarna lebih banyak sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak lebih jelas. Ketika sel akan membelah diri, benang-benang kromatin ini menebal dan memendek, yang kemudian disebut kromosom. Penelitian lebih lanjut menunjukan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat yang di dalamnya terdapat gen.
Pembelahan sel merupakan proses terjadinya sel baru dari sel induknya, yang berdasarkan beberapa perbedaan pokoknya dikelompokkan menjadi mitosis dan meiosis. Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel yang somatis ( sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang memiliki genotipe sama dan identik dengan sel induknya.
Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah menjadi dua sel anak yang mewarisi semua sifat sel induk. Jika sel induk memiliki 2n kromosom, maka setiap sel anak akan memiliki 2n kromosom pula. Tujuan pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya. Pewarisan sifat induk pada kedua sel anaknya terjadi secara bertahap, fase demi fase.
Pembelahan mitosis disebut juga pembelahan biasa (pembelahan yang lazim). Prinsip mitosis adalah terletak pada tingkah laku kromosom selama sel berkembang biak. Kromosom adalah benda-benda di dalam inti sel yang hanya dapat terlihat pada waktu sel membelah diri karena kromosom dapat mengikat zat warna tertentu.
Kromosom mempunyai kemampuan menduplikasi diri. Oleh karena itu, kromosom  dapat menghasilkan kromosom baru yang serupa dengan kromosom semula dari bahan-bahan yang terdapat dalam protoplasma.
Tabel Jumlah Kromosom pada Tumbuhan.
Tumbuhan
Jumlah Kromosom Tubuh (2n)
Jagung
20
Padi
24
Tebu
86
Tembakau
48
Kubis
18
Pepaya
18
Kentang
48
Gandum
20
Tomat
24
Bawang merah
16
Mawar
28

Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pembelahan mitosis :
1.  Profase
Nukleus menghilang, kromosom mempersiapkan diri untuk proses pembelahan, dengan jalan melakukan penebalan dan pemendekan kromosom. Kromatid menebal, memendek dan menybar memenuhi inti.Benang spindel dan mikrotubula terbentuk dalam sitoplasma ( pada awal profase dua pasang sentriol dikelilingi aster. Kedua pasang sentriol bermigrasi ke arah yang berlawanan.
2.  Metafase
Tahap ini di awali dengan prometafase dalam hal ini memberan inti menghilang sempurna. Metafase membutuhkan 2 – 6 menit. Ciri-ciri metafase sebagai berikut, yaitu Kromatid menuju bidang ekuatorial dan tersusun di bidang ekuator. Kromosom besar di pusat dan kecil di perifer. Terdapat gelendong pembelahan (benang-benang spidel) yang menghubungkan sentromer dengan kutub pembelahan.  
3.  Anafase
Sentromer membelah dan kedua kromatid memeisahkan diri, bergerak pada serabut gelendong menuju ke kutub-kutub sel terdekatnya dengan sentromer yang memimpin pergerakan tersebut. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid dipandang sebagai kromosom-kromosom yang baru.
4.  Telofase
Telofase membutuhkan waktu 30 - 60 menit, adapun yang terjadi pada tahap ini adalah kromosom baru telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam membran nukleus. Pada tiap kutub sel terbentuk  sel kromosom yang identik. Serabut gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi menjadi dua bagian, proses ini disebut sitokinese. Pada sel tumbuhan sitokinese ditandai dengan terbentuknya dinding sel pemisah di antara dua nukleus baru.
Dalam proses pembelahan mitosis ini, setiap fase membutuhkan waktu yang tidak sama.Secara keseluruhan proses mitosis digambarkan pada skema dibawah ini:









 




Interfase                                                 Profase (permulaan)                Profase (pertengahan)










 




Profase                                               Metafase                                     Anafase












 




Telifase                                                               Dua sel anakan

Penggunaan ujung akar bawang merah dalam praktikum pengamatan kromosom memiliki beberapa kelebihan antara lain : komposisi dinding selnya yang tersusun atas senyawa-senyawa yang relatif mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna, juga jumlah kromosomnya tidak terlalu banyak (jumlah kromosom 8 pasang). Penggunaan larutan 8-Hidroxichinolin 0,02 M yaitu sebagai penghenti aktivitas sel, sehingga dalam pengamatan kromosom dapat diketahui fase pembelahan sel.
Larutan asam asetat 45% digunakan sebagai larutan fiksasi, yaitu larutan yang nantinya dapat masuk kedalam sel dan meluruhkan organel sel yang ada pada sitoplasma sehingga pengamatan kromosom dapat dilakukan dengan mudah. Saat maserasi digunakan larutan larutan asam asete dan larutan HCl dengan perbandingan 3 : 1, larutan yang berfungsi untuk melunakkan jaringan ini harus dikombinasikan pada suhu 600C selama 2-3 menit agar maserasi berjalan dengan baik.
Pengamatan kromosom menggunakan suatu pewarna yang digunakan untuk mewarnai kromosom, karena kromosom menyerap warna sehingga dalam pengamatan kromosom pengamat dapat dengan mudah mengamati tiap fase pembelahan mitosis. Larutan pewarna yang digunakan adalah larutan aseto orcein.
























           VII.      KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
1.      Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang sifatnya identik dengan induknya.
2.      Siklus mitotik dari sebuah sel dapat dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat (interfase) dan stadium pembelahan (mitosis). Pada stadium mitosis terbagi menjadi beberapa fase yaitu :
a.       Profase
b.      Metafase
c.       Anafase
d.     Telofase
3.      Dalam praktikum kali ini, yaitu pengamatan kromosom menggunakan ujung akar bawang merah, karena jumlah kromosomya tidak terlalu banyak yakni 16.





B.     Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum, baik asisten maupun praktikan tidak ngobrol sendiri. Karna jika ngobrol maka praktikan tidak fikus dalam melakukan praktikum.








DAFTAR PUSTAKA

Ali, iqbal. 2007. Fase Mitosis Akar Bawang. (on-line). http///iqbalali.com. Diakses tanggal 6 Desember 2008

Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America. (on-line). http:///Biologic Sel. Excellence on meiosis. Histo.story. Akses tanggal  6 Desember 2008.

Anonim. 2008. Mitosis Pada Akar Bawang. (on-line). http///bio-cyber.com. Diakses tanggal 6 Desember 2008

Crowder, L.V. 1988. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Stansfield, W.D. 1991. Genetika Edisi Kedua. Erlangga, Jakarta.

Suryo. 1995. Sitogenetika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Yatim, W. 1983. Genetika. Tarsito, Yogyakarta


















Share this:

CONVERSATION

2 komentar: