image1 image2 image3

WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M A DREAMER

Mengenang PASTIGA


Foto Persiapan Gelar Aksi
Orang bilang masa SMA adalah masa terindah, memang benar adanya. Kenyataannya hampir sebagian besar kisah percintaan, perjuangan, persahabatan terbentuk di masa ini. Masa yang sangat pendek kurang dari 3 tahun telah membentuk suatu ikatan yang kuat. Ada yang saat SMA sibuk dengan kegiatan akademik, menjadi delegasi SMAnya untuk mewakili olimpiade. Ada juga yang sibuk dengan kegiatan olahraga, membawa gelar ke sekolahnya merupakan sebuah kebanggaan baginya. Ada juga yang sibuk dengan organisasinya, golongan ini yang selalu heboh dengan kegiatan di sekolah. Bagi mereka tak ada hari libur, karena seringkali hari libur dipakai untuk kegiatan di sekolah, entah itu hanya sekedar latihan atau rapat.


Waktu itu saya menjadi golongan yang terakhir, alias aktivis sekolah, sebenarnya saya juga masih bingung dengan makna dari aktivis, berhubung sebagian orang menyebutnya seperti itu ya sudah kami menerima saja julukan itu. Saya aktif di ekskul PASTIGA (Pasukan Istimewa SMA N 3 Pekalongan).

Menjadi anggota PASTIGA merupakan sebuah kebetulan, kenapa kebetulan? Pad awalnya saya tidak berniat untuk bergabung dengan organisasi ini. Saya masih ingat pada hari selasa akan diadakan perekrutan anggota baru Ta’mir SMAGA, saya sangat antusias, rela menunggu sampai agak sore. Sembari menunggu di masjid Nurul Ilmi saya berdiskusi dengan Ian Amri Dinina, maklum kami termasuk orang-orang perantauan alias dari luar kota. Sembari diskusi ia menawarkan untuk mengikuti seleksi PASTIGA, awalnya saya menolak karena memang tidak memiliki basic baris-berbaris, terkahir kali ikut baris-berbaris saat OSPEK SMA, itupun karena terpaksa. Ian yang dikemudian hari menjadi wakil komandan perlahan berhasil membujuk saya agar ikut seleksi, dengan iming-iming pulang bareng akhirnya mau tidak mau saya ikut dengannya.

Waktu itu sistem seleksinya sangat sederhana,hanya ada test suara, baris-berbaris dasar dan wawancara saja. Ada juga yang menggunakan sistem goldcard, sejak OSPEK dimulai sudah ditarik untuk mengikuti seleksi, golongan inilah yang diprediksi menjadi anggota PASTIGA karena sudah dipilih sejak awal. Belakangan saya dengar di PASTIGA seleksi anggotanya lebih ketat. Entah apa jadinya jika saya terlahir agak telat pasti saya tidak mungkin diterima di organisasi ini. Saya hanya bisa pasrah menunggu hasil seleksi, tak banyak berharap. Dan akhirnya diumumkan oleh komandan PASTIGA melalui sebuah amplop, tak percaya akhirnya bisa bergabung dengan 32 oranglainnya menjadi anggota PASTIGA. Bangga sekali waktu itu.

Selain PASTIGA saya juga menjadi anggota Ta’mir dan Pramuka, alangkah sibuknya waktu itu, membagi waktu untuk 3 organisasi sekaligus tidaklah mudah tapi dari sinilah saya belajar memanage waktu, organisasi bukan hanya tempat untuk menjalankan proker saja tetapi lebih dari itu lewat organisasi akan tercipta hubungan persahabatan yang erat, bahkan beberapa ada yang sampai menjalin kisah kasih lewat organisasi.

Setahun berlalu sejak menjadi anggota baru PASTIGA, kina anggota baru kembali datang, dan saatnya kami menjadi senior, kini estafet kepemimpinan berada di tangan kami (Angkatan 5). Banyak tantangan dan ujian, mulai dari seleksi alam, kurang disiplin hingga pertengkaran internal anggota. Dan yang paling menggelikan meskipun anggota kami banyak tapi markasnya sangat kecil. Letak markasnya di bawah tangga lab Fisika,  untuk 5 orang pun rasanya sudah gerah. Dulu namanya Ponpas (Pondok PASTIGA) kini nama itu dirubah menjadi Mako (Markas Komando). Entah bagaimana kabar ponpas/mako PASTIGA saat ini, semakin banyak prestasi yang didapat semoga membuat pengurus sekolah bisa merelokasi ponpas/mako PASTIGA. Ah, rasanya kangen dengan suasana saat itu. Ada yang seniornya marah, ada juniornya yang susah dikendalikan dan lain-lain.

Kalau boleh saran kepada pengurus aktif, sistem kaderisasi PASTIGA sebaiknya sedikti dirubah, adakan seleksi yang sedikit lama, bila perlu adakan magang. Tujuannya apa? Agar mendapatkan anggota yang benar-benar mempunyai loyalitas dan kemauan belajar yang tinggi. Karena menilai seseorang tidak bisa dilakukan hanya satu/dua hari, melainkan beberapa hari untuk menilai keseriusannya. LPJ diakhir kepengurusan jangan diangap sepele karena dalam forum itulah kegiatan selama satu periode kepengurusan di evaluasi, hal-hal yang harus diperbaiki didiskusikan di forum itu termasuk AD/ART organisasi.

Kini PASTIGA semakin berjaya, berbagai prestasi diukir,namanya semakin melambung di kancah Provinsi. Dukungan dari berbagai elemen sekolah membuat PASTIGA semakin hebat.

Masih ingat dalam benak saya motto PASTIGA

One for all, all for one

Sebuah kalimat yang menggambarkan kebersamaan, kekeluargaan dan loyalitas yang tinggi. Suatu hari orang akan tahu dan ingat bahwa PASTIGA telah mendidik kita agar berdisiplin. Buat anggota dan pengurus jangan tanyakan apa yang bisa PASTIGA berikan kepada Anda, tapi tanyakanlah apa yang bisa Anda perbuat untuk memperbaiki PASTIGA. Karena ada atau tidaknya PASTIGA bergantung pada diri Anda.

Terimakasih untuk semua orang yang sudah membuat PASTIGA selalu ada dan selalu menjadi kenangan indah. Selamat untuk semua anggota yang masih aktif saat ini bisa kembali meraih juara I PBB tingkat Kota, semoga prestasi ini dapat berlanjut sampai tingkat Provinsi. Tetaplah berdisiplin, kreatif,  bersemangat dan pantang menyerah.

Salam Istimewa!
Jayalah PASTIGA!



Ahmad Syarif H

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar