Foto Persiapan Gelar Aksi |
Waktu itu saya menjadi golongan yang terakhir, alias aktivis
sekolah, sebenarnya saya juga masih bingung dengan makna dari aktivis, berhubung
sebagian orang menyebutnya seperti itu ya sudah kami menerima saja julukan itu.
Saya aktif di ekskul PASTIGA (Pasukan Istimewa SMA N 3 Pekalongan).
Menjadi anggota PASTIGA merupakan sebuah kebetulan, kenapa
kebetulan? Pad awalnya saya tidak berniat untuk bergabung dengan organisasi ini.
Saya masih ingat pada hari selasa akan diadakan perekrutan anggota baru Ta’mir
SMAGA, saya sangat antusias, rela menunggu sampai agak sore. Sembari menunggu
di masjid Nurul Ilmi saya berdiskusi dengan Ian Amri Dinina, maklum kami
termasuk orang-orang perantauan alias dari luar kota. Sembari diskusi ia
menawarkan untuk mengikuti seleksi PASTIGA, awalnya saya menolak karena memang
tidak memiliki basic baris-berbaris, terkahir kali ikut baris-berbaris saat
OSPEK SMA, itupun karena terpaksa. Ian yang dikemudian hari menjadi wakil
komandan perlahan berhasil membujuk saya agar ikut seleksi, dengan iming-iming
pulang bareng akhirnya mau tidak mau saya ikut dengannya.
Waktu itu sistem seleksinya sangat sederhana,hanya ada test
suara, baris-berbaris dasar dan wawancara saja. Ada juga yang menggunakan
sistem goldcard, sejak OSPEK dimulai
sudah ditarik untuk mengikuti seleksi, golongan inilah yang diprediksi menjadi
anggota PASTIGA karena sudah dipilih sejak awal. Belakangan saya dengar di
PASTIGA seleksi anggotanya lebih ketat. Entah apa jadinya jika saya terlahir
agak telat pasti saya tidak mungkin diterima di organisasi ini. Saya hanya bisa
pasrah menunggu hasil seleksi, tak banyak berharap. Dan akhirnya diumumkan oleh
komandan PASTIGA melalui sebuah amplop, tak percaya akhirnya bisa bergabung dengan
32 oranglainnya menjadi anggota PASTIGA. Bangga sekali waktu itu.
Selain PASTIGA saya juga menjadi anggota Ta’mir dan Pramuka,
alangkah sibuknya waktu itu, membagi waktu untuk 3 organisasi sekaligus
tidaklah mudah tapi dari sinilah saya belajar memanage waktu, organisasi bukan hanya tempat untuk menjalankan
proker saja tetapi lebih dari itu lewat organisasi akan tercipta hubungan
persahabatan yang erat, bahkan beberapa ada yang sampai menjalin kisah kasih
lewat organisasi.
Setahun berlalu sejak menjadi anggota baru PASTIGA, kina anggota baru kembali datang, dan saatnya
kami menjadi senior, kini estafet kepemimpinan berada di tangan kami (Angkatan
5). Banyak tantangan dan ujian, mulai dari seleksi alam, kurang disiplin hingga
pertengkaran internal anggota. Dan yang paling menggelikan meskipun anggota
kami banyak tapi markasnya sangat kecil. Letak markasnya di bawah tangga lab
Fisika, untuk 5 orang pun rasanya sudah
gerah. Dulu namanya Ponpas (Pondok PASTIGA) kini nama itu dirubah menjadi Mako
(Markas Komando). Entah bagaimana kabar ponpas/mako PASTIGA saat ini, semakin
banyak prestasi yang didapat semoga membuat pengurus sekolah bisa merelokasi
ponpas/mako PASTIGA. Ah, rasanya kangen dengan suasana saat itu. Ada yang
seniornya marah, ada juniornya yang susah dikendalikan dan lain-lain.
Kalau boleh saran kepada pengurus aktif, sistem kaderisasi PASTIGA
sebaiknya sedikti dirubah, adakan seleksi yang sedikit lama, bila perlu adakan
magang. Tujuannya apa? Agar mendapatkan anggota yang benar-benar mempunyai
loyalitas dan kemauan belajar yang tinggi. Karena menilai seseorang tidak bisa
dilakukan hanya satu/dua hari, melainkan beberapa hari untuk menilai
keseriusannya. LPJ diakhir kepengurusan jangan diangap sepele karena dalam
forum itulah kegiatan selama satu periode kepengurusan di evaluasi, hal-hal
yang harus diperbaiki didiskusikan di forum itu termasuk AD/ART organisasi.
Kini PASTIGA semakin berjaya, berbagai prestasi
diukir,namanya semakin melambung di kancah Provinsi. Dukungan dari berbagai
elemen sekolah membuat PASTIGA semakin hebat.
Masih ingat dalam benak saya motto
PASTIGA
One
for all, all for one
Sebuah kalimat yang menggambarkan
kebersamaan, kekeluargaan dan loyalitas yang tinggi. Suatu hari orang akan tahu
dan ingat bahwa PASTIGA telah mendidik kita agar berdisiplin. Buat anggota dan
pengurus jangan tanyakan apa yang bisa PASTIGA berikan kepada Anda, tapi
tanyakanlah apa yang bisa Anda perbuat untuk memperbaiki PASTIGA. Karena ada
atau tidaknya PASTIGA bergantung pada diri Anda.
Terimakasih untuk semua orang yang
sudah membuat PASTIGA selalu ada dan selalu menjadi kenangan indah. Selamat untuk
semua anggota yang masih aktif saat ini bisa kembali meraih juara I PBB tingkat
Kota, semoga prestasi ini dapat berlanjut sampai tingkat Provinsi. Tetaplah
berdisiplin, kreatif, bersemangat dan
pantang menyerah.
Salam Istimewa!
Jayalah PASTIGA!
Ahmad
Syarif H
0 komentar:
Posting Komentar