image1 image2 image3

WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M A DREAMER

SATE


Siapa yang tak pernah merasakan makanan khas Indonesia yang satu ini? Namanya sate, tusuknya kadang diselimuti daging ayam, kambing, kerbau, babi dll. Dibalik kelezatannya tersimpan filosofi perjalanan hidup.


Pernahkah anda berpikir bagaimana rasanya memakan daging mentah? Tentu terbayang, gigi anda akan rontok bagaikan daun kering. Tidak ada orang yang mau menikmati daging mentah, hanya mendatangkan mudharat saja. Mari kita tengok sejenak proses pembuatan sate.

Awalnya dimulai dari pemotongan hewan yang dagingnya akan dikonsumsi. Setelah itu daging tersebut harus melewati tahapan pemotongan menjadi daging kecil-kecil agar mudah dibungkus. Sampai disini manusia tetap tidak ada yang mau memakannya. Rasanya belum enak, masih keras. Selanjutnya daging tersebut dibakar menggunakan bara yang panas. Untuk menjadi sate yang matang hanya dibutuhkan waktu 5 menit, pada tahap pembakaran ini tidak selalu mulus dan lancar, ada masa terbakar, bertahan dalam panas bahkan ada yang gosong. Kemudian dibumbui dengan aneka macam rempah. Setelah matang maka dengan segera sate disantap dan habis, mungkin tidak lebih dari lima menit. Proses pembuatan yang begitu panjang mulai dari pemotongan hewan hingga sate matang membutuhkan waktu yang lama, tapi dalam sekejap langsung dinikmati.

Itulah analogi orang yang ingin meraih cita-citanya. Mana ada orang yang mau menggunakan orang yang masih mentah? Belum punya pengalaman selama hidupnya, mudah menyerah, sedikit-sedikit dibawa ke perasaan, dan sifat pesimistis lainnya.

Orang sukses tidak terbentuk dengan cara-cara instan, ia melewai fase-fase tidak dihargai, dicaci, dihina layaknya daging sate yang bertahan dalam panas. Orang yang mampu bertahan dalam kondisi seperti itu dan keluar dengan baik, itulah orang-orang yang hebat. Setelah melampaui berbagai rintangan, baru orang tersebut dapat berguna bagi oranglain, dielu-elukan oranglain.


Bayangkan seorang juara olimpiade semenjak kecil sudah berlatih, tetapi nasibnya hanya ditentukan pada saat ia bertanding, mungkin hanya lima menit saja. Tapi lima menit itulah yang akan menentukan perjuangannya selama ini. Apakah ia akan menjadi juara atau sebagai pecundang yang menyianyiakan hidupnya untuk berlatih tapi tidak membawa hasil. Maka dari itu selagi masih ada waktu untuk memperbaiki diri, segeralah berubah, singkirkan rasa malas. Awali hari dengan senyuman, ingat selalu mimpi-mimpimu, raihlah dengan penuh semangat karena kesuksesanmu diawali dari proses yang kamu lalui.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar