Tahun baru 2014 baru saja hadir. Setiap tahun baru hadir
pasti aku belum memiliki kalender. Sudah dua kali tahun baru kulewati di
perantauan. Ada hal yang berbeda di tahun ini. sedikit flashback ke tahun 2013,
aku melewati tahun baru 2013 hanya di kosan saja. Tawaran untuk menikmati kilauan
kembang api saat pergantian tahun aku tolak.
Entah kenapa edisi tahun baru 2013 aku malas untuk keluar
kamar kos. Aku hanya terpaku di kamar dan merenungi apa saja yang sudah kulalui
di tahun 2012 dan apa yang hendak kucapai ditahun 2013. Ditahun 2013 aku
mempunyai obsesi untuk bisa naik gunung slamet. Setelah setahun berlalu,
ternyata aku hanya bisa mendaki puncak
gunung Sindoro. Kendati demikian puas rasanya bisa berada di puncak gunung. Hati
ini semakin memuji kebesaran kuasa ALLAH
SWT.
Namun, tahun baru 2014 berbeda dengan tahun baru 2013. Kali ini
aku melewati suasana tahun baru dikontrakan teman. Semula aku berencana untuk
camping di hutan grumul. Namun, rencana itu kandas karena miss komunikasi
dengan teman saya yang mengajak camping.
Rencana pertama gagal. Akhirnya siap jalankan rencana kedua.
Daripada diam dikosan aku memutuskan untuk melewati tahun baru bersama
kawan-kawan AGRICA. Kali ini ada aksi bakar-bakaran jagung. Main UNO dan acara
narsis bareng juga ada. Setelah itu dilanjut dengan menikmati ribuan kembang api
yang tumpah di langit perumahan
sapphire. Semua bersuka cita, tak ada yang sedih malam itu. Namun satu
pertanyaan dari lubuk hati muncul. Apakah sudah ada kemajuan dalam hidupku?. Sulit
untuk menjawab pertanyaan itu. Yang pasti target yang sudah aku canangkan di
tahun 2013 beberapa sudah tercapai. Beberapa juga kandas ditengah jalan. Entah apa
sebabnya aku tidak tahu.
saat kembang api meluncur |
tukang bakar jagung |
Pemain UNO kita :D |
Tahun baru 2014 mulai berjalan. Kali ini obsesiku ingin
memperbaiki akademik yang nilainya kurang menguntungkan di tahun 2013. Meskipun
banyak orang yang mengatakan buat apa mencari nilai yang tinggi, toh di dunia
kerja nggak butuh nilai, yang dibutuhkan skill. Sikap yang seperti itu justru
menurut saya sikap seorang yang pesimistis. Dalam segala aspek nilai itu pasti
mempunyai peranan yang penting walaupun kecil. Kurang setuju rasanya ada orang
yang bilang seperti itu. Menurut saya sikap seperti itu adalah sikap seseorang yang mengalah sebelum berperang. Seharusnya kita
tidak menganggap enteng segala hal, termasuk nilai. Jangan menyepelekan hal
kecil, karena bisa jadi hal kecil tersebut yang menentukan kita.
Tahun 2013 sangat penting bagiku. Karena saya berkesempatan
berproses di AGRICA. Sebuah oraganisasi yang menggembleng anggotanya untuk melawan
rasa malas. Meningkatkan kebersamaan dan meningkatkan mental kerja. Ya karena
berproses di AGRICA itu sebuah tekanan, dimana setiap tugas menjadi tuntutan
yang harus dilaksanakan. Pengalaman masuk organisasi AGRICA membuat saya sadar
bahwa belajar itu bisa dimana saja. Tidak harus diruang kampus. Tidak harus
belajar ke profesor yang pangkatnya bejibun. Belajar adalah tentang kemauan dan
kerja keras. Dimanapun tempatnya ketika ada kemauan dan kerja keras maka disitulah
kita bisa belajar.
Mungkin ini sedikit cerita yang bisa saya bagikan ketika di
perantauan.
0 komentar:
Posting Komentar