Pak Song sedang mengajari siswanya memahami soal matematika tentang kereta dalam film Teachers Diary. |
Ada seorang guru lain di rumah kapal. Suatu hari guru
tersebut mencoba mengajarkan soal matematika. Soalnya berhubungan dengan
kereta. Ada satu anak yang kebingungan mengerjakan soalnya karena dia tidak
pernah naik kereta sebelumnya. Yang dilakukan guru tersebut yakni memutuskan mengikat rumah kapalnya, di
belakang perahunya seperti kereta. Kemudian mengajarkan soal matematika
tersebut langsung layaknya siswa naik kereta.
“Apa pendapatmu tentang guru itu?”
kata Ibu Ann kepada pacarnya.
“Sepertinya dia punya banyak
semangat.Tapi kalau dia mengajar kelas dengan 50 anak dan dia mencoba
melakukannya, bisakah dia menyelesaikan soalnya?, Apa akhirnya anak itu bisa
menjawab pertanyaannya?” tanya Nui pacar Ibu Ann.
“Ya, dia bisa. Tapi dia tidak
bisa menyelesaikan ujiannya tepat waktu,” Kata Ann.
“Kalau dia memakai waktunya dan
berkonsentrasi lebih dalam mengajar, anak itu mungkin sudah lulus ujian,”
jawabnya.
“Tapi akhirnya dia tahu seperti
apa itu kereta. Kau tahu?” tanya sekali lagi Ibu Ann meyakinkan.
“Kalau itu aku, aku akan
melakukan hal yang sama.” Tegas Ann.
“Aku tidak mengerti. Apa
maksudmu?”
“Justru karena kita tidak pernah
saling mengerti. Jadi kita tidak seharusnya bersama lagi.”
Cuplikan film berjudul Teachers diary garapan produser Jira
Maligool ini berhasil menyita malamku.
***
Film ini mengisahkan pengabdian
seorang guru yang mengajar sebuah sekolah di daerah terpencil. Jauh dari
perkotaan dengan akses yang minim. Letaknya di tengah danau, warga sekitar
biasa menyebutnya sekolah kapal. Sekolah yang hanya memiliki 7 siswa dengan
kondisi apa adanya, dan bisa dikatakan tidak layak. Sekolah terapung ini hanya memiliki
satu ruang kelas.
Pada bagian atas aku sengaja mengutip
ending dari kisah cinta Ibu Ann dan
Nui (pacar Ibu Ann) karena menurutku dalam menjalani lika-liku kehidupan seperti
inilah sebaiknya menyikapi suatu permasalahan. Ada satu hal yang harus
dimengerti setiap orang bahwa tidak ada yang bisa dipaksakan, satu-satunya
jalan hanya memberikan pengertian. Dalam hal apapun, seperti belajar mengajar, bekerja,
hubungan asmara, perpolitikan dan lain-lain. Setidaknya ada beberapa part dalam film tersebut yang
mengajarkan arti sebenarnya tentang mengerti.
Film ini dibuka dengan kisah pak
Song yang memulai petualangannya di sekolah rumah kapal. Ia dengan tekun
mengajak anak-anak untuk bersekolah. Awalnya ia sempat kesulitan beradaptasi
dengan karakter bengal siswanya. Namun dengan bantuan dari buku diary ibu Ann, akhirnya pak Song
berhasil mengerti cara mengajar anak-anak.
Pak Song melakukan hal yang tak
biasa dilakukan oleh guru sewajarnya. Ia menggabungkan teori dengan praktek
langsung agar siswa memahami materi dengan baik. Yang ia ajarkan bukanlah teori
akan tetapi bagaimana siswa mengerti teori tersebut dengan pemahaman mereka.
Pada film tersebut juga terdapat kisah
cinta sebagai bumbu pemanis film. Dikisahkan Ibu Ann memiliki seorang pacar
yang memiliki profesi sebagi guru juga, bedanya pacar Ibu Ann bekerja di kota
dan Ibu Ann di daerah terpencil. Kondisi ini tak pelak membuat hubungan mereka
mengalami pasang surut, rasa sayangnya yang begitu besar terhadap pacarnya
membuat Ibu Ann selalu luluh dan mencoba mengikuti kemauan pacarnya. Sampai
pada tahap serius menuju pernikahan, sebuah kabar buruk menggoyahkan
keyakinannya, pacarnya telah menghamili perempuan lain. Remuk, hancur sehancur
hancurnya hati Ibu Ann dibuatnya.
Sampai akhirnya Ibu Ann mengerti
bahwa menjalani hubungan tidak hanya atas dasar suka sama suka, lebih dari itu
apakah si pasangan memiliki pengertian. Istilah populernya memiliki chemistry. Mengerti setiap langkah yang
dilakukan pasangannya, mendukung dan sepaham setiap pemikirannya. Karena pada
tahap serius seseorang akan dihadapkan pada kondisi nyata pasangannya. Jika
tidak didasari dengan saling pengertian maka hubungan itu tak akan berjalan
mulus.
Menurutku film ini berhasil
membuka mata pengajar bahwa yang terpenting dari sebuah metode pengajaran
adalah bagaimana siswa mengerti akan materi yang disampaikan guru. Masalah
metode bisa menyesuaikan dengan kondisi siswa. Tidak bisa seorang guru
memaksakan sistem mengajar di kota lalu diterapkan di daerah terpencil. Situasi
dan kondisinya tentu berbeda maka dari itu menyikapinya pun berbeda. Sebagian
besar isi film mengisahkan bagaimana menyikapi kondisi serba kekurangan dan
bagaimana menghadapi kisah cinta yang tak sepaham. Dalam hal kisah cinta, jika
didasari saling pengertian maka akan tercipta hubungan yang lebih menusiawi.
Satu kata yang bisa kusimpulkan yaitu saling mengerti.
Selamat Pagi 2016.
0 komentar:
Posting Komentar