Tulisan ini berangkat dari keprihatinan saya sebagai orang awam dalam masalah agama. Ramai sekali di medsos dibicarakan masalah kepemimpinan dan ahok, kajian menurut tafsir alquran bertebaran. Ada yang dengan percaya diri kutip ayat alquran dan hadis laiknya seorang ulama kondang, padahal kerjaannya mengkafir-kafirkan orang yang tak sependapat dengan pandangannya atau pakai jurus ampuh beri label syi'ah. Selesai.
Hellow, sudahlah saya lelah bang diberi label seperti itu. Memangnya kamu siapa? Sok sokan menafsirkan ayat alquran. Pernah belajar agama dimana saja, sanad gurunya sampai kanjeng Nabi nggak? Mbok ya sudah, jangan bodohi saya, meskipun sebenarnya saya bodoh.
Menafsirkan ayat alquran nggak bisa seenak udelmu. Udah pernah belajar ilmu nahwu, sorof, mantiq, fiqih? Atau yang lainnya. Wong alquran itu kan mulia, jangan hinakan dengan tafsir sakpenakmu itu.
Belajar agama itu yang bener, sama guru yang terpercaya yang tersambung sanadnya sampai Kanjeng Nabi. Bolehlah kamu mau mengutarakan pendapatmu tapi yo dipikir sek sebelum menshare ke medsos. Kamu nggak mau tho ada salah satu fans kmu yang terjebak dan mengimani pendapatmu yang ngawur itu? Medsos itu ranahnya publik, siapapun bisa membaca, adekmu, keluargamu juga pada baca. Jadi ojo ngawur kalau bikin status urusan agama, berat tanggungane.
0 komentar:
Posting Komentar