image1 image2 image3

WELCOME TO MY PERSONAL BLOG|I LOVE TO DO CREATIVE THINGS|I'M A DREAMER

Galau Gaya Tulisan

Diantara sekian banyak seliweran tulisan yang berseliweran agaknya aku galau kemana menentukan arah tulisanku. Cukup banyak penulis yang aku kenal. Mulai dari essais, kolumnis, cerpenis, novelis, blogger. 

Mulai dari penulis kawakan seperti GM, Pram, Mpu Jaya Prema, Seno Gumira Aji Dharma, Sapardi Djoko Damono, Sudjiwo Tejo, Eka Kurniawan, Ilana Tan, Ahmad Tohari, Dewi Dee Lestari. Akademisi seperti Prof. Rhenald Kasali, Sumanto Al Qurthubi, Sahal AS, Ulil, Yudhi Latif. Novelis JS Khairen, Tere Liye, Andrea Hirata. Blogger dan esais Puthut EA, Agus Mulyadi, Iqbal, Zen RS, Arman Dhani, Edward, Yusran Dharmawan, Yuvi Pareanom, Denny Siregar dan masih banyak lagi. Bagiku mampu menyebutkan lebih dari dua puluh penulis itu sebuah prestasi tersendiri.

Dulu saat SMP dan SMA aku iri dengan beberapa temanku yang memiliki kemampuan membaca yang baik, bahkan dengan lihai dapat menjelaskan siapa penulis bukunya. Lha aku ki opo mung biso krungu ceritane tok. Dari situ aku bertekad untuk mencintai membaca.

Sejak memasuki dunia kuliah perlahan aku mulai menyukai dunia membaca, meskipun belum bisa dibilang keren, setidaknya lebih baik dari sebelumnya. Selama di perkuliahan aku aktif di organisasi Pers Mahasiswa. Yang namanya organisasi mahasiswa ya fungsinya hanya sebatas tempat belajar, itu saja titik ndak lebih, disitu aku ditempa untuk selalu menulis dan membaca. Dulu aku pernah dinasehatin sama kakak tingkatku, mbak Dian Hendar Pratiwi namanya. Katanya kalau mau nulis itu harus tahu siapa pembacanya. Seketika aku bingung, aku ndak bisa berkomentar lebih jauh  mengenai tulisanku buat siapa? Wong belajar menulis aja masih belepotan kok ndadak mikir siapa pembacanya. Alhasil, gegara nasehat itu aku malah down, nggak semangat lagi menulis, ya iya lah aku mikiri siapa calon pembacaku. Namun, dari nasehat itu aku jadi mulai berpikir, kalo gini caranya aku berarti harus banyak membaca. Apapun jenisnya aku harus membaca mau tulisan ngehek, sarkas, puitis, analitis dll., pokoknya di pikiranku aku cuman bisa bilang "Bacalah dan temukan gaya menulismu." 

Sekian banyak penulis aku baca, akhirnya aku berlabuh pada mas Yusran Dharmawan, tulisannya ringan dan gaya tulisannya cocok denganku. Aku senang bisa bertemu dengan blogger yang produktif ini. Banyak referensi penulis yang aku dapatkan dari mas Yusran.

Lama-kelamaan bosan juga, aku mencari tantangan lagi. Akhirnya aku mencari lagi, ketemulah sama gaya tulisan mojok yang ngehek atau istilah kerennya satire. Halah mau gaya satire, feature aku ndak peduli, yang penting aku masih suka membaca.

Seiring berjalannya waktu ada satu hal yang masih ngganjel bahkan sampai sekarang, gaya tulisanku sebenarnya mengikuti siapa? Gayamu ngikutin siapa le? Selalu pertanyaan itu muncul.

Aku juga nggak tahu, yang aku tahu aku suka membaca dan sesekali menulis kalau mood. Perkara gaya menulis aku pikir akan terbentuk seiring berjalannya waktu gitu terus sampai jomblo empat tahun. 

Teman-temanku pernah bilang gayaku seperti tulisan mojok, aslinya aku yo bingung juga mosok segitunya sih tulisanku. Meskipun mojok gitu ya aku ndak gitu-gitu amat lah. Intine aku galau tulisanku melu sopo. Sekian curhatan yang ndak jelas ini.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar